Inilah Fakta Unik Tentang 'Si Monster Laut' Oarfish

Meskipun bentuknya sangat menyeramkan, ternyata 'si monster laut' tidak berbahaya bagi manusia, karena dia hanya memakan organisme kecil.



Hanya dalam waktu kurang dari sepekan, dua oarfish mati dan tersapu di pantai California, Amerika Serikat. Seperti di kutip oleh nationalgeographic Jumat lalu (18/10) seekor oarfish sepanjang 4,3 meter ditemukan di Oceanside, California. Lima hari sebelumnya, staf dari Catalina Island Marine Institute menemukan bangkai oarfish yang lebih besar sepanjang 5,5 meter di Teluk Toyon.

Kedatangan dua bangkai oarfish ini dsambut gempita para peneliti yang memang jarang menemukan spesies ini. Oarfish atau yang sering dijuluki 'Si Monster Laut' ini hidup jauh di laut dalam dan jarang sekali menampakkan diri ke permukaan.

Meskipun banyak mitos tentang si monster laut ini, berikut adalah beberapa fakta sebenarnya mengenai oarfish:

[Baca juga: Pantai Gulpiyuri, pantai unik di Tengah Daratan]

Oarfish merupakan ikan bertulang terpanjang di dunia
Oarfish raksasa (Regalecus glesne) yang pertama kali dikenali pada tahun 1772, namun masih jarang terlihat karena hidup di kedalaman 1.000 meter. Panjangnya bisa mencapai angka 17 meter dengan bobot 270 kilogram.

Oarfish rasanya seperti agar-agar
Nelayan biasanya tanpa sengaja pernah menjaring oarfish. Mereka yang pernah memakan ikan ini menceritakan bahwa rasanya lembek dan liat melengket seperti agar-agar.

Oarfish memakan plankton dan tidak berbahaya bagi manusia
Meskipun bentuknya sangat menyeramkan dan sering menjadi inspirasi kisah menyeramkan dari lautan, oarfish ternyata tidak berbahaya bagi manusia. Mereka memakan plankton kecil dan hanya memiliki bukaan kecil di sistem pencernaanya.

Mereka bahkan tidak punya gigi nyata, malah hanya memiliki tulang insang saring yang berguna menangkap organisme kecil.

Oarfish memiliki sedikit sisik
Tidak seperti jenis ikan bertulang lainnya, oarfish tidak memiliki banyak sisik, mereka memiliki bonggol kecil bertudung perak yang disebut guanine. Meski sudah beradaptasi degan tekanan besar di kedalaman laut, kulit mereka menjadi lembut dan mudah rusak apabila di permukaan.

Oarfish bisa memprediksi terjadinya gempa bumi
Menurut kepercayaan warga lokal (Jepang), jika banyak dari oarfish ini yang hanyut, maka itu adalah pertanda adanya gempa bumi.

Seperti yang dilansir oleh Japan Times, ada dasar sains dari mitos tersebut. Kiyoshi Wadatsumi, peneliti gempa bumi dari organisasi e-PISCO, menyatakan, "Ikan laut dalam yang hidup dekat dengan dasar laut dan lebih peka terhadap pergerakan lempeng daripada mereka yang hidup di permukaan."

/sumber: nationalgeographic.co.id
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad